Tual, Marrinnews.com.- Pasar sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual potensial merupakan salah satu sektor penyumbang terbesar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), guna memastikan kenyamanan dalam proses jual beli warga Wali Kota Tual Adam Rahayaan. S.Ag., M.Si bersama Wakil Wali Kota Usman Tamnge di dampingi Kadis Perindustrian, Kadis PUPR, Kepala Bapeda, Kabag Humas serta Ketua dan pengurus Kadin menggelar kunjungan ke pasar ikan pada Selasa (21/01/2020).
Pantauan
Media ini sebelum kepasar ikan, wali Kota beserta rombongan menyempatkan diri
mampir untuk melihat penutup drainase yang rusak pada jalan utama yang terletak
di perempatan mesjid Agung Alhuriyah 45, dimana penutupnya yang terbuat dari
besi terbuka dan rusak akibat dilalui kendaraan tersebut sangat beresiko
mengakibatkan kecelakaan, terlihat usai melihat langsung Wali Kota memerintahkan Kadis PUPR Johanes Ngamel untuk segera memperbaikinya sebelum adanya
korban.
Rombongan
kemudian melanjutkan perjalan ke pasar ikan Tual, berdasarkan informasi akibat semrawutnya penglolaan, terlihat banyak
sampah serta tampak kumuh yang mengakibatkan bukan hanya pembeli tetapi juga
penjual yang terpaksa memilih hengkang ke pasar ikan langgur untuk membeli dan
menjual ikan disana.
Saat tiba
Wali Kota beserta rombongan memilih masuk dan melihat langsung ke dalam pasar ikan,
kondisi air ikan yang bau dan tergenang serta tumpukan sampah di belakang pasar
merupakan persoalan, diduga hal inilah yang mendorong pembeli dan penjual memilih hengkang.
“Mobil
sampah khusus, tiap pagi dan sore harusnya ditugaskan untuk mengambil setiap
limbah yang ada disini,” ujar Wali Kota saat melihat langsung kondisi pasar yang
tak higienis tersebut.
“Jangankan
pembeli yang memilih ke pasar langgur, penjual pun pasti tidak betah kalo
seperti ini kondisinya,” Tambahnya.
Saat
berdialog bersama kepala pasar ikan dan penjual dirinya mengusulkan agar model
penjualan ikanya harus dirubah dan mengikuti didaerah lain, dimana ikan yang di
jual sebelum masuk kepasar sudah harus dibersihkan sehingga pada saat tiba
dipasar tidak harus lagi dibersihkan. Hal ini guna menjaga kebersihan serta
membuat betah dan nyaman para pembeli.
Untuk tumpukan
bagian belakang pasar yang kumuh akibat sampah, dihadapan pedagang dirinya
langsung memerintahkan Kadis PUPR untuk menimbun dan menghitung serta merancang
pembangunan pasar baru.
“Dalam waktu
dekat saya akan mengundang bapak ibu para pedagang ikan dipasar, kita akan
membicarakan terkait desain serta pasar alternatif sebelum pasar ini di bangun
dan direhabilitasi,” ujar Wali Kota kepada para pedagang.
Upaya tersebut
dilakukan mengingat para pedagang yang lebih mengetahui desain sehingga saat
dibangun tidak lagi dirubah karena sesuai dengan kebutuhanya, juga lokasi pasar
alternatif yang digunakan ketika pasar ikan lama dibongkar dan dibangun hal ini
agar aktifitas jual beli tetap berjalan saat pembangunan pasar ikan.
“Saya
inginkan pembangunan pasar seperti yang ada diserpong tanggerang, dimana pagi
sebelum para pedagang memasuki pasar petugas kebersihan terlebih dulu masuk
untuk membersihkan dan usai berjualan para pedagang tidak lagi berada didalam
pasar karena pasar telah dikunci, ini hanya rencana saya tapi nanti lah kita
bicarakan saat pertemuan nanti,” Tandasnya. (MN_86)
Editor : Ridwan Kalengkongan