![]() |
Wali Kota Tual Adam Rahayan S,Ag. M,Si saat menandatangani berita acara penyerahan Paket bantuan |
Tual,
Marrinnews.com.- Wali Kota Tual Adam Rahayaan, S.Ag., M.Si dalam arahan sebelum
menyerahkan 522 Paket Bantuan Kepada
146 Kelompok mengatakan dalam kunjungan kerjanya di Kecamatan Pulau
Pulau Kur dan Kecamatan Kur Selatan. Daratan pulau kur sudah dicanangkan
menjadi lumbung pangan tetapi secara spesifik sektor perikanan pada Desa Kamear,
Desa Fadol dan Desa Mangur jangan dilupakan dan harus menjadi perhatian bersama.
“Tadi
sudah saya sebut ada 3 masalah mendasar dimana nelayan kita belum memiliki skil
mengoperasikan kapal diatas 5 -10 GT sehingga pada daerah tersebut nelayan lebih
tepat menggunakan mesin tempel 15 PK dalam mendukung usaha perikanan disana,”
Ujarnya.
Mengingat
didaerah tersebut pada musim tertentu hasil ikanya melimpah tetapi kesulitan
dalam pemasaran, untuk itu dirinya mengusulkan pembangunan Cold Storage yang mempunyai kapasitas tampung 200-300 ton untuk
satu desa, kemudian nelayan dibagi lagi pencarian ikan menjadi dua kelompok ada
yang mencari pagi dan malam guna secara kontinyu mengisinya.
“Kendala
yang dihadapi kemudian masalah listrik, di kur daratan listrik hanya menyala
dari jam 6 malam sampai pagi untuk itu perlu tenaga listrik alternatif yaitu pembangkit listrik tenaga diesel yang
sekarang ada di Tam, Yamtel dan Langgiar,” Jelasnya.
Untuk
itu dirinya mengharapkan kedepan Pemda bersama Pimpinan dan Anggota DPRD
memikirkan pengadaan kendaraan yang daya tampung besar guna mengantar dan
mengangkut ikan dari Desa ke Kecamatan, sebab kalau tidak dilakukan maka hasil
Perikanan yang ada di Desa tidak bisa dipasarkan.
“Mengingat
semua mata rumah di Desa tersebut memiliki ikan salah satu kemungkinan kalau tidak ada solusi ke Kota maka sebaiknya diolah menjadi ikan asin,” Ujarnya.
Masalah
yang kedua dimana belum tepat sasaran bantuan
yang diberikan, sebagai solusinya saat ini dirinya berusaha sedemikian
untuk melakukan investigasi dilapangan terhadap kelompok yang memasukan
proposal sejauh mana kebenaranya, hal ini agar bantuan tidak lagi salah sasaran
dan terukur, karena berdasarkan hasil evaluasi dari tahun ke tahun bantuan yang
diberikan harusnya dapat mengatasi kebutuhan nelayan menuju kesejahteraan namun
yang terjadi sebaliknya.
“Jangan
jangan sampai kelompok nelayan atau bantuan itu disalah gunakan, ada yang bantuannya
digadaikan, atau dijual ke luar daerah, ini yang kita tidak inginkan,”
Harapnya. (MN_86)
Editor : Ridwan Kalengkongan