Kepulauan
Kei, Marrinnews.com.- Sejak 2015 kami sudah memutuskan mau melakukan sesuatu untuk membantu
percepatan pembangunan industri pariwisata di Kepulauan Kei karena Kami melihat
bahwa kepulauan Kei ini memiliki potensi pariwisata yang sangat besar Hal
tersebut dikatakan Project Director Bali Kei Archipelago Festival Andy Erik
Manuhutu
“kami
juga percaya bahwa kalau industri pariwisatanya benar-benar di kelola dan
dibangun dengan baik, industri turunan lainnya seperti Perikanan, Perkebunan,
Pertanian, Peternakan akan tumbuh dengan sendirinya,” Ujar Manuhutu Kepada
Media ini di Pantai Desa Ohoililir pada Sabtu 2 November 2019.
Project Director Bali Kei Archipelago Festival Andy Erik Manuhutu |
Dirinya
meyakini dengan potensi yang ada kedepan akan ada stakeholder dari pariwisata berdatangan
misalnya Pengusaha hotel, cafe, restoran akan makin banyak di sini, sehingga cepat
atau lambat industri pariwisata di
Kepulauan Kei akan menjadi sangat menonjol di seluruh provinsi Maluku bahkan
bisa memberi makan Provinsi Maluku
“Hal
ini mengingat pada tahun 2018-2019 devisa dari pemerintah Republik Indonesia nomor
2 terbesar berasal dari pariwisata dan kita tahu bahwa di timur Indonesia pariwisata
sangat menonjol,” Jelasnya.
Selain
itu di Kepulauan Kei telah infrastruktur
dasar untuk dilakukan Program seperti Bali-Kei, dirinya menyangkan perubahan
dan penutupan jalur penerbangan dimana sebelumnya telah masuk beberapa maskapai
dari dan ke Kepulauan Kei.
“Kalo
kemarin penerbangan Antar Provinsi dari dari Barat ke Timur ini tidak berubah
dalam hal strategi Marketing mereka dan strategi harga, tahun ini pasti banyak sekali
yang akan datang dari luar ke kepulauan kei,” Sesalnya.
Walaupun
terkendala akibat perubahan jalur penerbangan dari luar menuju ke kepulauan Kei
dirinya tetap optimis dan komit dalam mendorong
Industri Pariwisata di Kepulauan Kei.
“Sekarang
cuma tinggal wings Air tapi kami
melihat potensi yang ada, memang membangun sesuatu tidak gampang tapi kita
sudah komit dan memilih Pantai ohoililir karena yang pertama menerima kami,”
Tutupnya. (MN_86)
Editor : Ridwan Kalengkongan