Tual,
Marrinnews.com.- Kepala Sub Direktorat (kasubdit) Angkutan Sungai dan Penyebrangan (ASDP) Direktorat Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan Arif Muljanto didampingi General Manager
(GM) ASDP Tual Imran Kuru Pimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pemantauan dan
Peningkatan Angkutan penyebrangan perintis dalam rangka mensukseskan angkutan
lebaran tahun 2019 di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara yang berlangsung
di ballroom Hotel Grand Villia pada
Jumat 10 Mei 2019.
GM ASDP Imran Kuru dalam arahanya
menyampaikan permasalahan yang dihadapinya diantaranya kondisi cuaca pada saat
musim barat dan timur yang mengakibatkan kapal tidak beroperasi, beberapa prasarana
pelabuhan yang dituju adalah pelabuhan umum diantaranya Elat, Kur, Dobo, Fak
Fak dan kaimana, tidak adanya rambu rambu navigasi dan penerangan dipelabuhan
untuk Tam , Fadol serta lainya, pelabuhan Feri tual yang masih terbuka dan
bebas untuk umum dimana terdapat pasar dan perahu rakyat, muatan kayu yang
tanpa dokumen resmi di kaimana dan larat yang berdampak pada tertundanya
keberangkatan dan pemakai jasa yang sering kali memuat memuat minuman keras
seperti sopi agar bisa dibenahi kedepanya.
Atas masalah tersebut Kuru memberikan usulan
jangka pendek untuk Di Kota Tual diantaranya
adanya sterilisasi Dermaga Pelabuhan Feri Tual serta perlunya penambahan dermaga
dipelabuhan tual tepatnya dibelakang loket penjualan.
Kadishub ASDP Arif Muljanto dalam arahanya mengatakan
angkutan penyebrangan merupakan suatu moda yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan
darat.
“ jadi bapak dan ibu kita memastikan dari
sabang sampai marauke saat ini sudah tersambung untuk itu tanggung jawab kita
bersama adalah memastikan kenyamanan, kemanan barang serta orang dalam
prosesnya,” Ujarnya.
Untuk itu saat ini kementrian Perhubungan
Darat terus memantau 423 kapal, 91 perintis yang termasuk didalamnya kapal ASDP
yang ada di Kota Tual dan Maluku Tenggara serta 332 unit kapal komersil serta
446 pelabuhan penyebrangan belum termasuk angkutan sungai yang ada di
Indonesia.
“ sehingga saya kemarin lapor ke Dirjen dan
meminta izin ke Tual guna melihat secara langsung sarana serta prasarana
angkutan serta persoalan yang ada disini,” Ujarnya.
Selain itu, Pria Lulusan SD Elat , SMP Budhi
Mulia Langgur, SMA 1 Tual dan Alumni Universitas Patimura itu pada kesempatan
tersebut juga menyesalkan insiden yang terjadi di KMP Madhalar beberapa waktu
lalu, hal ini menurutnya sangat berakibat fatal dan berdampak pada stagnasinya
transportasi di Kota Tual untuk itu kehadiranya juga agar memastikan persoalan
ini dapat terselesaikan .
“ Kota Tual adalah salah satu Kota yang unik
dimana Kota lainya diindonesia terdiri dari satu daratan namun di Kota Tual
terdiri dari gabungan beberapa pulau sehingga transportasi harusnya dijaga
bersama namun ternyata soal keamanan masih jauh dari harapan,” Sesalnya.
Ditegaskannya keselamatan penumpang dan krue
kapal menjadi hal terpenting untuk itu atas arahanya kepada GM ASDP Tual untuk
menghentikan sementara rute traransportasi ke Tam Dan Fadol.
Atas persoalan tersebut dirinya meminta semua
pihak terkait diantaranya KP3, Jasa Raharja, Basarnas, Karantina serta Dinas
Perhubungan agar bersama memastikanya kenyamanan dan keselamatan penumpang dan
barang dengan mengoptimalkan peran serta tugas dan fungsinya.
Hadir dalam Rakor tersebut diantaranya Dinas
Perhubungan Kota Tual Dan Malra, Camat Tayando Tam, Basarnas Tual, Komandan
KP3, Kantor Karantina, Kapten Kapal Feri serta undangan lainya. (MN_86).
Editor : Ridwan Kalengkongan