Rahayaan Targetkan Pariwisata Malra
Masuk 10 Besar Pariwisata Unggulan
![]() |
Ketua Panitia FPMK Ke_III Roy Rahayaan bersama Sekretaris Panitia Moksen Rahayaan dan Kepala Bidang Pemasaran Budi Tofi saat menggelar Konfrensi Pers |
Langgur, Marrinnews.com.- Festival Pesona Meti Kei (FPMK) yang telah
ditetapkan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara sebagai agenda tahunan dalam
mempromosikan Potensi Pariwisata terbilang efektif, tercatat setelah sukses
menyelenggarakanya sejak 2016 lalu kini ditahun 2018 dalam pelaksanaan yang Ke-
III pendekatan serta konsep terus menemukan bentuk terbarunya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malra,
Roy Rahajaan dalam keterangan persnya menyatakan, model promosi Pariwisata saat
ini lebih difokuskan ke luar negri dimana pada tahun ini pariwisata Malra masuk
dalam kalender even pada kementrian pariwisata dan ditahun 2018 ini promosi
pariwisata Malra telah dilakukan di Australia dan Belanda dan saat ini jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) mejelang FPMK Ke_III sesuai data
petugas dibandara yang mencatat semua Wisman yang tiba dan data tersebut
ditandatangani oleh masing-masing Wisman tercatat sejak tanggal 10 sampai hari
ini setiap penerbangan minimal ada 10 orang wisman yang tiba.
“ bisa kita lihat di semua hotel sekarang
ini Bisa dicek semua hotel penuh apalagi untuk tanggal 29 tidak yang kosong
lagi,” Terangnya.
Dijelaskanya, untuk jadwal acara pada FPMK
Ke_III yang dimulai pada Hari ini Kamis (25/Oktober/2018) akan diawali dengan
pelaksanaan karnaval dengan peserta selain dari berbagai Ohoi (desa) yang
menampilkan budaya masing-masing juga akan dimeriahkan penampilan dari
Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMN, BUMD, dan instansi vertikal di Malra,
yang akan memamerkan tugas dan pekerjaan masing-masing instansi yang akan
dibuka langsung oleh Bupati Malra Anderias Rentanubun.
setelah karnaval budaya, pada Jumat
(26/10) panitia FPMK III akan menyelenggarakan lomba goyang meti kei (babak
penyisihan), kemudian pada Sabtu (27/10) diadakan lomba tari sawat dan tari
panah (babak penyisihan), dan pada Minggu (28/10) akan dilangsungkan final
kedua lomba tersebut yang dipusatkan di Objek Wisata Pasir Panjang (ngurbloat).
Puncak FPMK III pada Senin (29/10), akan
digelar acara Wer Warat (tarik tali) di Ohoi Revav, sementara tamu dan undangan
maupun wisatawan serta masyarakat Kei menikmati pesta rakyat di Ngurbloat dari
pagi hingga malam hari.
Tamu undangan pada FPMK Ke_III sesuai
komposisi undangan yang diedarkan panitia, dan yang telah konfirmasi akan hadir
di antaranya pejabat dari Kemenko Kemaritiman, Deputi Destinasi Kementerian
Pariwisata, Irjen Kementerian Dalam Negeri, dan Komandan Lantamal IX/Ambon.
" nantinya pada Tanggal 28 akan diadakan tur keliling objek wisata bagi tamu undangan, dan panitia sudah menyediakan kendaraan laut.
Tur keliling objek wisata itu dibagi atas dua trip, satu trip ke objek wisata di Kei Besar yakni Ohoi Ad dan Harangur, kemudian satu trip lagi untuk mengelilingi objek wisata di Kei Kecil.
" nantinya pada Tanggal 28 akan diadakan tur keliling objek wisata bagi tamu undangan, dan panitia sudah menyediakan kendaraan laut.
Tur keliling objek wisata itu dibagi atas dua trip, satu trip ke objek wisata di Kei Besar yakni Ohoi Ad dan Harangur, kemudian satu trip lagi untuk mengelilingi objek wisata di Kei Kecil.
Berbeda dari FPMK II yang mengadakan Lomba Dayung Belan, FPMK III tidak melaksanakannya dengan pertimbangan pelaksanaan lomba dayung belan akan dilaksanakan tiga tahun sekali agar kerinduan masyarakat akan lomba itu tetap ada.
Selain itu, guna masyarakat bisa merasakan
langsung dampak dari FPMK, panitia mencoba melakukan beberapa inovasi yang
pertama khusus untuk kepanitiaan keterlibatan SKPD tidak banyak dilibatkan
namun melibatkan komunitas Pemuda dan pelaku usaha pariwisata dalam
kepanitiaan.
“kemudian pelaku usaha wisata di di Pasir
Panjang semua masuk sebagai seksi konsumsi Artinya bahwa nanti pada acara
Puncak seksi konsumsi menyiapkan makanan tentu sudah berbeda dengan sebelumnya
karena pelaku usaha wisata yang langsung mengelola konsumsi dengan dasar pikir
bahwa kalau dikelola oleh masyarakat itu tentunya multiplayer effect kepada
masyarakat,” Jelasnya.
Diakhir wawancara Rahayaan berharap dengan
terselenggaranya Event Festival Pesona Meti Kei ini kiranya seluruh masyarakat
bisa sama-sama mendukung dan menyukseskanya, sehingga ke depan kita bisa
menjadi salah satu destinasi unggulan di Indonesia, mengingat saat ini hanya
ada 10 destinasi unggulan.
Dirinya berharap pada tahun 2019
Pariwisata Malra bisa masuk dalam destinasi unggulan karena saat ini khusus
Malra telah masuk dalam Top Tree di Deputi destinasi Kementerian Pariwisata.
“ untuk Maluku saat ini Maluku Tenggara
menempati urutan pertama kemudian Maluku tengah urutan kedua dan Kota Ambon
urutan ketiga Oleh karena itu karena kita sudah di posisi Puncak kita berharap
tahun depan kita bisa masuk destinasi unggulan dari Indonesia,” Ujarnya. (MN_86)