Wagub Maluku Z. Sahuburua |
Langgur,MN.- Festival Pesona Meti Kei (FPMK) ke
II yang telah menjadi Agenda tetap Tahunan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
(Malra) dalam rangka promosi wisata berhasil menyedot perhatian yang Iuar biasa
bagi para wisatawan nasional maupun Manca negara guna menyaksikan keunikan adat
istiadat, kuliner dan pariwisata pesona
alam nan indah dengan dibarengi prosesi tangkap hasil laut secara tradisional.
Begitu juga pelestarian budaya daerah khas Kepulauan Kei yang masih
dipertahankan hingga saat ini.
Hal tersebut dikatakan Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua saat membacakan sambutan Gubernur Maluku pada puncak FPMK yang dipusatkan di Pantai Ngur Bloat/Pasir Panjang Ohoi Ngilngof Kecamatan Manyeuw Minggu (22/10).
Hal tersebut dikatakan Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua saat membacakan sambutan Gubernur Maluku pada puncak FPMK yang dipusatkan di Pantai Ngur Bloat/Pasir Panjang Ohoi Ngilngof Kecamatan Manyeuw Minggu (22/10).
Kepulauan Kei sambungnya, memang menyimpan pesona alam yang sangat eksotis pada hampir 54 destinasi wisata yang ada. Semuanya bisa dinikmati dengan berbagai ragam pesona yang menawan dan tentu memiliki daya tarik tersendiri. Sehingga sangat layak apabila Kepulauan Kei mendapat penghargaan surga tersembunyi terpopuler Juara l pada ajang Pesona Indonesia 2016 yang lalu.
Pemerintah Provinsi
Maluku memberikan apresiasi dan penghargaan yang sangat tinggi pada prestasi
yang telah diraih oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dalam mengembangkan
destinasi pariwisata serta mengangkat keindahan Pesona Pariwisata di Kepulauan
Kei melalui ajang Festival Pesona Meti Kei.
“ Tentu kedepan manajemen
pengelolaan pariwisata sudah harus dikelola secara profesional dengan
melibatkan tenaga ahli konsultan di bidang pariwisata sekaligus pengembangan
infrastruktur yang mendukung berbagai destinasi pariwisata yang ada. “
Puji Sahuburua
Oleh karena itu, Festival
Pesona Meti Kei mesti dimaknai sebagai bentuk kesadaran kolektif untuk
mencintai sekaligus melestarikan alam dan mengembangkan tradisi dan budaya
daerah. Pelestarian alam, tradisi dan budaya daerah bukan semata-mata urntuk
dikembangkan menjadi potensi wisata daerah, tetapi juga sebagai wujud
penghargaan kita terhadap mahakarya yang Maha Kuasa dan para leluhur.
3000 Siswa Siswi saat mementaskan Tari pada Puncak FPMK |
Sahuburua meyakini,
moment Pesona Meti Kei yang dikemas dalam karnaval Budaya, Festival seni,
Festival Tangkap lkan, Lomba Dayung, Diving, Snorkling serta Pesta Rakyat,
dapat membuka ruang yang lebih Iuas kepada masyarakat adat di kepulauan Kei,
untuk mengekspresikan tradisi dan budaya daerah yang dimiliki.
“ Dengan demikian,
harapan kita untuk mewujudkan Kei sebagai destinasi pariwisata di Indonesia
Timur, semakin nyata. Kita tentu ingin agar wisatawan asing tidak hanya
mengenaI Indonesia melalui Pulau Bali saja, tetapi juga mengenaI dan menjadikan
Kepulauan Kei sebagai destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi” Ujarnya
Untuk itu atas nama Pemda
Provinsi Maluku, dirinya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi
tingginya kepada Pemerintah Kabupaten MaIuku Tenggara serta panitia peIaksana yang
menggagas kegiatan tersebut karena MeIaIui kegiatan Festival Pesona Meti Kei,
dengan tema Mewujudkan Kei Sebagai Destinasi Parawisata di Indonesia Timur,
kita kembali mempertegas Kei sebagai salah satu ikon pariwisata di Indonesia,
baik itu wisata alam yang terkenal dengan keindahan Iaut, pantai, maupun wisata
budaya dan sejarah, sambil menyusuri jejak-jejak peradaban Maluku, Indonesia
bahkan dunia pada masa Ialu.
Tarian Bambu Gila Asal Maluku Tengah yang juga diperagakan pada puncak FPMK |
Dirinya menambahkan,
perIu terus mempromosikan Kepulauan Kei dan potensi bahari Iainnya di daerah
ini, karena Maluku, khususnya Kei dikenal sebagai salah satu daerah yang indah,
hamparan pantai berpasir putih nan bersih, pulau-pulau kecil tak berpenghuni
dihiasi keindahan alam sekitarnya, begitu juga “surga” bawah Iaut yang penuh
eksotis dipenuhi terumbuk karang dan ragam biotanya, merupakan sumber daya alam
yang harus disyukuri, dirawat dan kembangkan sebagai sumber
kesejahteraan.
Pariwisata merupakan
salah satu sektor andalan di Provinsi Maluku. Bila dilihat dari sudut pandang
pengembangan pariwisata di Provinsi Maluku, sampai dengan tahun 2016 sektor
pariwisata mulai tumbuh dan memberikan angin segar bagi peningkatan Pendapatan
Asli Daerah Maluku dengan jumlah kunjungan wisatawan Mancanegara mencapai 8.550
orang dan wisatawan
Domestik 103.947 orang.
Domestik 103.947 orang.
Salah satu alasan yang
membuat tingkat kunjungan wisatawan ke Maluku, selain kondisi keamanan daerah
ini dan waktu ke waktu semakin baik, bahkan masuk kategori 3 provinsi yang
memiliki indeks kerukunan dan kedamaian tertinggi di lndonesia, juga kualitas
promosi potensi wisata di daerah ini dari waktu ke waktu semakin meningkat,
baik itu melalui event berskala nasional maupun Internasional.
"Semoga berbagai
event yang dilaksanakan saat ini dan ke depan dapat menggenjot animo para
wisatawan untuk mengunjungi daerah ini, antara lain: Tiga top event yaitu
Festival Teluk Ambon yang berlangsung 8-10 September 2017, balap sepeda
Internasional Tour de Molucca pada tanggal 18-22 September 2017 yang melewati
empat kabupaten/kota dan Festival Pesona Budaya Banda atau Pesta Rakyat Banda
2017 yang akan berlangsung pada 11 Oktober11 Nopember 2017. Mari kita
maksimalkan potensi pariwisata Maluku yang luar biasa indah dan kaya ini
sebagai sektor unggulan, dalam rangka mewujudkan: Maluku Yang Rukun, Religius,
Damai, Sejahtera, Aman, Berkualitas dan Demokratis Dijiwai Semangat Siwalima
Berbasis Kepulauan Secara Berkelanjutan," harapnya.
Puncak FPMK ini, dihadiri oleh Sekretaris Metri Pariwisata RI, para
Muspida, Anggota DPRD Provinsi Maluku, Forkopimda, dan disaksikan oleh ribuan
masyarakat Kepulauan Kei, dan disungguhkan tarian yang diperagakan oleh 3000
ribu siswa-siswi SMP se Kabupaten Malra dan Kota Tual, serta bambu gila oleh
masyarakat Maluku Tengah.(MN)