![]() |
Aktivitas Nelayan Asal Indramayu Di PPN Tual |
Tual.-
Sejak pemberlakuan Morotorium bagi kapal nelayan asing
oleh Mentri Perikanan Susi Pudjiastuti sejak 2007 lalu, Kondisi Pelabuhan
Perikanan Nasional (PPN) Dumar Kota Tual terlihat mati suri yang berdampak pada
menurunya tingkat perekonomian masyarakat setempat.
Ditahun 2017 diharapkan kondisi tersebut
diharapkan bisa berangsur normal dengan rencana masuknya 300 kapal Nelayan
Nasional asal Indramayu.
” proses yang panjang dan melelahkan
telah di lakukan pihak Pemkot dalam hal ini Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Tual
periode 2008-2013 yang melakukan Study Banding ke-indramayu untuk menyakinkan
para nelayan melalui Pengurus Koperasi Mina Sumitra” Ujar Melky S Rumteh kepada Wartawan Di PPN Dumar Kota Tual Jumat (29/09/2017)
![]() |
Melki S Rumteh |
“ untuk sementara ini nelayan anggota
koperasi Mina Sumitra sebanyak 3 unit dan akan datang lagi sekitar 300 kapal
milik nelayan yang akan beroperasi di laut arafura setelah surat ijin mereka di
terbitkan.” Rincinya.
Direncanakan seluruh hasil tangkapan ini
akan dibeli oleh Perum Perusahan perikanan Indonesia (PERINDO) sehingga para
nelayan Indramayu itu, tidak lagi perlu bolak balik ke Indramayu untuk menjual
ikan hasil tangkapan mereka dan Kota Tual di jadikan sebagai “Home Base” atau
pangkalan induk.
Guna menjaga iklim investasi Rumteh berharap
agar kedepannya seluruh elemen masyarakat bisa bersama sama menjaga stabilitas
keamanan guna kenyamanan investor dalam berinvestasi di Bumi Maren yang sama
sama kita cintai bersama.
“dengan adanya investasi nasional
tersebut diharapkan bisa kembali meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya
di Kota Tual dan Maluku Tenggara” Tutupnya. (MN-07).
Editor : Ridwan Kalengkongan