Kepala Kantor Pangkalan kelas II Tual Krisman Sitompul bersama pegawaianya Dan Kontraktor Simon Libert saat merayakan ULTAH Krisman Sitompul didesa Disuk |
Marrin News, Langgur.- Anggaran Operasional dan paket
proyek fisik serta pengadaan barang dan jasa yang bersumber dari APBN milyaran
rupiah pada Kantor Pangkalan PLP Kelas II Tual terindikasi sarat Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Aroma dugaan KKN pada instansi Vertikal itu pun mulai tercium ke publik yakni adanya indikasi monopoli proyek oleh oknum kontraktor Simon Libert pasalnya selama ini Proyek pada Kantor pangkalan PLP Kelas II Tual dikerjakan tunggal, dengan modus pinjam pakai sejumlah perusahan yang dipraktekan dari tahun 2015 hingga 2016.
Data yang diperoleh Media ini menyebutkan sejumlah perusahan yang
di gunakan Libert diantaranya PT. Anugerah Sejahtera Rayatama, CV.Sinar Bumi
Pratama, CV Libra, CV Risna, CV Bumi Mandala dan sejumlah perusahan lainya.
selain mendapat sejumlah paket penunjukan, sejumlah Proyek jumbo pun di kerjakan oleh Libert yakni Pembangunan Asrama Punggahan sebesar Rp 3,2 milyar, Dokking Kapal Kalaway Rp.2 milyar, pengadaan Sea Raeder Rp.800 juta, pembangunan jalan dalam kompleks pangkalan Rp.350 juta.
Monopoli atas proyek di kantor Pangkalan PLP kelas II Tual bukan
hal yang baru, dalam memuluskan Praktek Monopolinya Libert nekat mengajak Elwin
Refindo berangkat ke Negri Jiran Malaysia untuk menonton secara langsung pertandingan Moto Grand Pix (GP) di
Sirkuit Sepang Malaysia belum lama ini.
Aroma Gratifikasi tersebut pun tercium pasca di gelarnya
pertandingan Moto GP tersebut, Alhasil
pada saat kepemimpinan Elwin refindo, bersama Simon Libert pernah di periksa di
Krimsus Polda Maluku terkait indikasi Korupsi Dokking Kapal dan Pengadaan BBM
untuk Kapal-Kapal yang bernilai milyaran rupiah sayangnya hingga kini Kasus
Dugaan mega Proyek tersebut masih Mengendap di laci Penyidik Krimsus Polda
Maluku.
Kasubdit Humas Polda Maluku AKBP A.R Tatuh ketika di konfirmasi
melalui telefon selulernya selasa (7/03) menyampaikan belum melakukan
monitoring terkait penanganan Kasus tersebut.
‘’saya belum monitor kasusnya nanti di cek duluh ke Krimsus’’singkatnya.
Sementara itu Simon Libert saat dikonfirmasi belum lama ini melalui telephone selulernya rabu (8/03) membenarkan bahwa sebelumnya pernah menangani sejumlah proyek di kantor Pangkalan kelas II Tual namun untuk tahun 2017 belum satu pun paket proyek yang di kerjakan oleh dirinya.
Terpisah kepala kantor Pangkalan kelas II Tual Krisman Sitompul ketika di hubungi beberapa kali baik melalui pesan singkat maupun melalui Telephone selulernya belum bersedia untuk memberikan keterangan. (MN_69)
Editor : Ridwan Kalengkongan