![]() |
Pimpinan Dan Anggota DPRD Kota Tual Saat Meninjau PLTD |
Marrin News,
Tual.- Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tual pada Jumat (13/1) kemarin, melakukan
kunjungan kerja ke PT. PLN Persero Cabang Tual guna membahas pelayanan listrik terhadap
masyarakat Kota Tual sekaligus menanyakan program-program PLN Persero Cabang
Tual. Pasalnya akhir-akhir ini terjadi pemadaman Listrik secara bergilir.
Kunjungan yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD
Kota Tual Zainal Gainal Kabalmay didampingi Anggota DPRD Kota Tual lainnya,
diterima langsung oleh Kepala PLN Persero Cabang Tual Wahidin.
Pertemuan yang dilakukan secara terbuka di
Aula Kantor PLN Persero Cabang Tual itu dihadiri juga oleh para staf PLN Persero
Cabang Tual.
Wakil Ketua DPRD Kota Tual Zainal Abidin
Kabalmay usai pertemuan itu menjelaskan bahwa, pertemuan yang dilakukan (hari
ini-red) terkait dengan pemadaman listrik bergilir yang dilakukan oleh PLN
akhir-akhir ini, serta program-program PLN kedepan dalam rangka terang Kota Tual
dan Pulau-pulau yang ada di wilayah Pemerintah Kota Tual.
“respon dari PLN Persero Cabang Tual bahwa
secepatnya, mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk minimalnya kedepan
sudah tidak ada lagi pemadaman listrik secara bergilir di Kota Tual dan
sekitarnya,” tutur Kabalmay
Kesempatan yang sama, Kepala PLN Persero
Cabang Tual Wahidin kepada awak media mengungkapkan bahwa, pertemuan ini adalah
hubungan stakeholder yang positif, kami saling tukar informasi, sehingga bisa
menyampaikan kendala yang kami hadapi dan kami menerima masukan keinginan dari
warga dalam hal ini diwakili oleh DPRD.
“Saya kira ini merupakan bentuk komunikasi
yang sangat efektif, dan sekaligus kami mensosialisasikan program-program kami
yang sebenarnya sehingga kami harapkan itu bisa terakomodir dan bisa sampai ke
masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Wahidin, pemadaman yang
terjadi sekarang ini akibat masalah operasional, karna PLTD rawan gangguan,
apalagi jaringan kurang bersih, jaringan bisa saja bermasalah bisa saja dari kabel yang tersangkut dipohon
dan gangguan alam lainnnya.
Dirinya berharap ada sebuah peraturan daerah yang mengakomodir
yang bisa mengatur tentang minimal 3 meter dari jaringan itu bersih maka bisa
menjamin bahwa suplai listrik bisa continue.
“Karna sebenarnya, gangguan mesin yang
terjadi 80 persen adalah pengaruh eksetrnal, ekternal dalam hal ini gangguan
jaringan,” katanya.
Dijelaskanya saat ini telah ada mesin baru
dan sementara masih di instal muda-mudahan dalam bulan ini sudah masuk, dan hal
ini merupakan upaya Pihak PLN untuk membuat kondisi listrik di daerah ini kembali
normal dan tidak kritis, sehingga misalkan ada gangguan mesin bisa diganti degan
mesin yang lain.
“Muda-mudahan dalam waktu satu minggu atau
paling lambat dua minggu, pelayanan sudah kembali normal,” tutupnya.(MN_Team)
Editing : Iwan Kalengkongan