Warga Muslim Dan Kristen Maren Tutup Atap Gedung Gereja Ohoilus
![]() |
Tampak Warga Muslim Saat Membantu Penutupan Gereja Ohoilus |
Marrin News, Langgur.- Hidup Orang Basudara
Antar umat beragama di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dengan selalu
mengedepankan budaya Maren (Bergotong Royong) dan Yelim ( Patungan) serta menjunjung tinggi Adat Istiadat dengan
filosofi “ Ain Ni Ain “ pada Acara Perayaan hari raya keagamaan patut di
banggakan, pasalnya Warga Muslim dan Kristen Desa Abean dan Desa Mastur
Kecamatan Kei Kecil Timur Kabupaten Maluku Tenggara serta warga Masyarakat Desa
Letfuan Kecamatan Kei Kecil bergotong Royong menutup Gedung Gereja
Santo Antonius Stasi Ohoilus Paroki Rumat pada Rabu (21/12/2016).
Pantauan Wartawan Kebersamaan antar umat beragama dalam
Acara Perayaan penutupan atap gedung Gereja ST Antonius Desa Ohoilus di hadiri
oleh Bupati Malra Ir Anderias Rentanubun Bersama jajaran Pimpinan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD), Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara,
Tokoh Agama, Toko Adat serta unsur TNI Polri Hadir dalam kegiatan keagamaan
tersebut.
Bupati Malra Ir Anderias Rentanubun dalam sambutanya
menyampaikan Toleransi antar umat beragama di Malra harus tetap di jaga
dengan memupuk solidaritas antar Umat Beragama dengan meningkatkan
Pertalian Persaudaraan melalui Adat Istiadat meningkatkan Budaya Maren dan
Yelim serta mengimplementasikan filosofi Ain Ni Ain di Bumi Larvul Ngabal.
Dikatakanya Gereja tidak hanya sebagai tempat untuk
beribadah bagi Umat Kristiani semata, tapi Gereja adalah wadah untuk mengkuduskan
Umat maupun Ritus ritus Gereja yang ada didalamnya sehingga Acara Perayaan
tutup atap Gedung gereja Baru Santo Antonius Ohoilus
merupakan salah satu bentuk kearifan lokal Budaya Suku Kei yang selama ini
hidup dan berkembang dalam masyarakat Kei.
"Kebersamaan Antar
umat Ber Agama dalam Acara ini merupakan bukti betapa Suku Kei memilki Budaya
yang Mulia sehingga tetap hidup dan berkembang serta dilestarikan sebagai suatu
kekayaan yang positif" ungkapnya.
Dijelaskanya makna yang terkandung dari acara tutup atap
dalam Budaya Kei adalah kebersamaan, Persaudaraan, dan solidaritas. Makna ini
sungguh sangat positif ketika orang orang yang merasa bertanggungjawab atas
bangunan tersebut turut membenamkan diri dalam persaudaraan sejati.
Kebersamaan antar Umat beragama dalam perayaan tutup
Gedung Gereja Santo Antonius. sambungnya, membuktikan bahwa adat dan agama
dapat berjalan selaras sehingga masyarakat harus saling menghormati satu
sama lain terutama memupuk kebersamaan dan melestarikan tradisi Adat Budaya
dengan fangnanan filosofi Ain Ni Ain sebagai asset berharga di Bumi Larwul
Ngabal.(IR_69)
Editing : Iwan Kalengkongan