Sijago Merah Saat Menganguskan Rumah Milik Warga Masrum |
Marrin News, Tual.- Pasangan suami istri yang
diketahui bernama Abduraham Rumkel (65 tahun) dan Sumiyati (58 tahun) warga
kelurahan Masrum Kota Tual hanya bisa pasrah atas kebakaran yang menghanguskan
seluruh bangunan rumahnya.
Kebakaran tersebut
hanya menyisahkan 2 pasang pakaian yang saat ini menempel pada badan pasangan
paruh baya tersebut, Sumiyati yang keseharianya menjajakan nasi kuning dipasar Masrum
Tual sementara paman (Abdurahman Red) nama sapaan yang sudah familiar sering
digunakan warga masrum untuk memanggil pria yang keseharianya bekerja sebagai
tukang kayu.
Kebakaran yang
belum diketahui penyebabnya itu terjadi sekitar Pukul 09:40 WIT Jumat
(25/11/2016), dengan sangat cepat api mulai membakar rumah semi permanen dari
bagian dapur, konstruksi bangunan yang sebagian besar terbuat dari papan sehingga
si jago merah dengan mudah menjalar dan melahap setiap benda yang dilaluinya.
“Tiba tiba beta liat asap naik dari bagian
belakang rumah dan pada saat mendekat api semakin besar ,” ujar Dila saksi mata
yang rumahnya sekitar dua blok dari lokasi kebakaran
Satuan Pemadam Kebakaran saat memadamkan api |
Beruntung kebakaran tidak menyebar kerumah
warga lainya, karena selain faktor jarak
rumah yang berjauhan angin pun tidak terlalu kencang sehingga sijago merah hanya
terpusat. Ditambah lagi, Satuan Pemadam Kebakaran Kota Tual yang terlihat
sangat terlatih dengan cepat menjinakan api yang sejak awal terlihat liar menghanguskan
setiap benda yang dilaluinya.
Terlihat ibu Sumiyati sesekali histeris dan mencoba
mendekati rumahnya namun, Satuan Kepolisian Sektor Dullah Selatan bersama
satuan Sabhara dan beberapa anggota Satpol PP bersama warga yang bahu membahu
mematikan api, menahan ibu Sumiyati.
Kepada wartawan, Abdurahman menceritakan
kebakaran yang terjadi dirumahnya itu saat dirinya bersama istri tidak ada di
rumah.
“Pada pagi hari, istri saya menjual nasi
kuning di pasar dan saya sendiri sedang
bermain kartu biasa dipasar ikan,” ujarnya.
Menurutnya, sejak pagi sebelum meninggalkan
rumah dirinya telah mematikan kompor dirumahnya, sehingga kebakaran tersebut
sontak membuat dirinya heran dan kaget kenapa sampai bisa terbakar, dirinya
bahkan menduga ada yang sengaja membakarnya.
“Beta dengar dong bilang rumah terbakar lalu
beta lari naik, pas beta liat rumah api sudah kasih habis semua tinggal tersisa
daun seng dibagian depan, api naik dari belakang rumah pasti ada yang bakar ini,”
tudingnya sambil meneteskan air mata.
Lanjutnya, dirinya tidak meminta bantuan
apapun tapi kalau Pemerintah peduli agar bisa membantu meringankan beban hidup
yang kini dipikulnya bersama istrinya.
“Beta seng minta apa apa, tapi kalo pemerintah
mau bantu beta sangat bersyukur, beta pu barang barang semua habis, alat kerja
seng ada, rumah seng ada sisa beta pakaian di badan ini saja,” pintanya sambil
kembali meneteskan air mata.
Editing : Iwan Kalengkongan