Bupati : Pemkab Fokuskan 4 Kawasan Pengembangan Pariwisata
Tampak Ketua DPRD Malra T. Welerubun(Kiri) Bupati Malra. Anderias Rentanubun (Tengah) Gubernur Maluku Ir. Said Assagaf (Kanan) |
Langgur.- Pemberian Nama
Festival Budaya Meti Kei diangkat dari akar budaya masyarakat kei sebagai
masyarakat bahari, meti kei adalah sebuah peristiwa alam yang dinilai bermakna
sebagai aktivitas masyarakat bahari yang perlu diangkat sebagai identitas dan
direncanakan akan ditetapkan sebagai agenda tetap tahunan pariwisata Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra) Hal tersebut dikatakan Bupati Maluku
Tenggara Ir. Anderias Rentanubun Saat Sambutan Pengresmian Destinasi Wisata
Budaya, Kuliner Dan Launching Festival Meti Kei Di Ohoi Revav Sabtu (01/10) .
Lebih lanjut Rentanubun mengatakan, Pemkab
Malra telah menetapkan 4 (empat) Kawasan pengembangan Pariwisatam, salah satu
kawasanya adalah kei kecil barat yang ditetapkan sebagai kawasan pariwisata
berkelanjutan Suistenable Tourism Area
seluas 150.000 hektar, dan saat ini telah ditetapkan dalam Master Plan kawasan pariwisata tersebut.
“ maksud dari penetapan ini adalah kedepan
akan dikembangkan berbasis masyarakat dan berbasis cluster sehingga kedepan masyarakat diharapkan akan mendapatkan
manfaat secara langsung dan sebesar besarnya dan pengembanganya disesuaikan
dengan potensi yang ada “ jelasnya
Dijelaskanya pengembangan wisata berdasarkan
iklim cluster yang terdiri dari
pariwisata yang kecil , untuk pulau kei kecil diantaranya cluster wisata Hotel Dan Restoran cluster usaha mina cluster
kuliner cluster mangrove dan cluster konservasi sehingga diharapkan dapat mencegah kemungkinan
konflik luar dimasa depan.
“ dengan adanya master plan ini diharapkan agar
provinsi maluku, khususnya kepulauan kei dalam 2 tahun kedepan dapat menjadi
salah satu destinasi wisata nasional” ujarnya
Ditambahkanya dalam mendorong pariwisata,
pemkab malra telah membentuk badan promosi pariwisata guna membentuk jejaring ke
daerah daerah dan saat ini pemkab telah bekerjasama dengan kabupaten badung provinsi
Bali dalam rangka kerjasama antar daerah.
“ selain itu untuk mendorong pariwisata
pemrintah daerah akan membangun infrastruktur strategis, dalam mendukung
pariwisata diantaranya pembangunan jalan askes, guest house, perbaikan tempat
wisata” imbuhnya
Diharapkanya atas pengresmian destinasi
wisata budaya, kuliner dan Festival Budaya Meti kei di Ohoi Revav Bal sarmaf yang
telah ditetapkan pemkab Malra menjadi Agenda
Festival tetap Tahunan ini dapat mendorong ohoi
lainya untuk membentuk pariwisatanya
masing masing, selain itu dirinya mengharapkan perhatian pemerintah provinsi
dalam mendukung pariwisata di Malra dengan penyedian infrastruktur maupun akses
pariwisata ke malra dengan menaikan status bandara Karel Satsuitubun langgur
guna dapat melayani penerbangan internasional. Tutupnya (iwan)