Nasip Rahanyamtel Saat Terbaring Lemas |
Marrin
News Langgur.- suasana
pada unit bangsal Pria rumah sakit Umum Daerah Karel Satsuitubun Langgur (RSUD
KS) Kabupaten Maluku Tenggara (malra) terlihat tidak seperti biasanya, pasalnya
Nasip Rahanyamtel (49) warga desa watkidat kecamatan kei besar selatan Barat
ini diketahui hanyut selama 2 (dua) Hari dan ditemukan selamat kini terbaring bersama
3 (tiga ) pasien namun tampak sangat berbeda dimana yang lainya masih terlihat
bisa bergerak bahkan ada yang mondar mandir namun rahanyamtel tidak dapat
menggerakan tubuhnya akibat seluruh urat kakinya yang terendam air masih kaku
bahkan makanan dan obat terpaksa disuntik melalui botol infuse akibat tenggorokanya
masih serak karena terlalu banyak menelan air asin.
Kepada media ini dirinya bercerita,
kejadiaan naas yang menimpanya itu berawal saat dirinya bergegas hendak pulang setelah
satu jam lebih menjaring ikan dilaut sekitar tanjung Luswet sekitar pukul 22:30 Wit.
“ pada saat itu cuaca mulai memburuk
untuk itu beta memutuskan untuk pulang, tapi saat beta su star (menyalakan) mesin ketinting tiba tiba ombak hantam beta lalu
beta jatuh di laut bersama dengan pelampung yang beta taruh diatas perahu “
Ujar Rahanyamtel saat terbaring di RSUD KS Langgur (31/10).
Pada saat terjatuh rahanyamtel
berusaha berenang untuk mengejar perahu yang sementara melaju, untuk menahan
lajunya perahu dirinya sempat meraih pinggiran bodi perahunya karena terlalu
cepat ditambah arus yang begitu kuat peganganya pun lepas.
“ saat perahu sudah jauh beta
langsung mengikatkan tali pelampung kepinggang sambil mencoba berenang ke
tepian tapi karena arus kuat akhirnya usaha beta untuk kedarat tidak membuahkan
hasil dan beta langsung pasrah “ jelasnya
Diceritakanya sejak jatuh dirinya semalaman
berusaha terus berenang sambil meminta pertolongan dan mengharapkan ada bantuan
yang lewat, karena kondisi cuaca yang saat itu hujan membuat para nelayan local
sudah tidak terlihat lagi dilaut, saat pagi hari dirinya sudah mulai terasa lemas
dan letih.
“ waktu supagi padahal beta sudah lemas
tapi beta paksa berenang akhirnya seluruh kaki menjadi keram (kesemutan), sehingga beta terpaksa hanya mengikuti arah arus
dan ombak sambil memeluk pelampung berukuran buah kelapa “ terangya
Pada siang hari akibat masuknya air
asin ditambah teriknya sinar matahari kematanya mengakibatkan matanya mulai
perih dan tidak lagi bisa dibuka seperti biasanya, namun hal itu tidak menyulutkan
dirinya untuk terus berusaha, dirinya kembali memaksa berenang tapi tidak lagi
menggunakan kaki tapi hanya menggunakan kedua tangan karena saat itu dirinya merasa
sudah sangat jauh dari daratan.
“ beta liat pulau su besar sama
dengan bola, hal ini yang bikin beta paksa berenang tapi semakin paksa beta
tambah loyo “ ceritanya sambil menangis
Saat malam tiba cuaca kembali
memburuk, hujan, petir, angin, ombak dan arus semakin menjadi jadi, dirinya
sempat melihat kapal yang diketahui milik navigasi danar melintas sekitar 500
meter dari tempatnya, dirinya mencoba memanggil tapi suaranya serta bibirnya
sudah kaku.
“ pada malam itu beta su pasrah
karena beta tau suseng ada harapan hidup lai, karena sujauh dari pulau,
akhirnya beta ikat pelampung tambah kasih kencang suapaya kalaupun beta mati beta
seng tenggelam dan orang bisa temukan beta pung mayat “ imbuhnya sambil
menitikan air mata
Saat sudah lelah dan pasrah akan
nasibnya dirinya memilih menutup mata sambil memeluk erat pelampung, dirinya
sempat tertidur, saat bangun dipagi hari sempat melihat pulau kei kecil
terlihat agak jelas namun dirinya sudah sangat lemas dan kembali tidur.
“ saat sore hari beta kaget bangun,
beta lihat tanjung desa ohoidertutu dan ada nelayan yang sementara memancing,
beta bataria tapi seng bisa hanya lambai tangan dan beruntung dong dapat liat
beta dan menolong beta kedarat “
tukasnya
Rahanyamtel kini masih mendapat
perawatan intensif, terlihat istri dan anaknya menemaninya dan terus berdoa
mengucap syukur, sesekali keluarga keluar masuk untuk menjenguknya (RK_86)
Editing : Iwan Kalengkongan