Oktovina Saat Di RSUD Karel Satsuitubun Langgur |
Hasil Penelusuran Koran
ini menyebutkan Bayi malang Oktovina yang berasal dari Desa Waer Kecamatan Kei
Besar Utara Barat Malra sebelum dibawah ke RSUD KS Langgur
sempat menjalani perawatan pada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Un Kota
Tual, Bayi Malang ini diketahui sudah yatim piatu saat ditinggal kedua orang tuanya sejak
pebruari 2016, saat itu oktovina masih berusia enam bulan, bayi malang ini
kemudian diasuh oleh kakeknya Antonius Tayanan yang keseharianya bekerja
sebagai petani, dengan kondisi ekonomi yang terbatas inilah salah satu alasan
yang membuat sehingga Pola Asuh
khususnya dalam memberikan nutrisi seimbang dan makanan yang layak tidak dapat
terpenuhi namun menimbulkan tanda Tanya kenapa bayi malang ini tidak mendapat
perawatan dari Puskesdes Atau Puskesmas terdekat, kenapa program Perbaikan Gizi
dari Dinkes Malra tidak menjangkau bayi malang tersebut?
Tidak ada Tindakan Pencegahan
Secara medis oktovina yang berumur 2 tahun dengan
status gizi buruk dengan berat badan saat sakit hanya 3 kg, secara normal haruslah
memiliki berat badan 8 kg, sebelum memasuki status gizi buruk bayi malang ini sejak
berumur 1 tahun haruslah sudah mendapat perhatian serius dari puskesdes
setempat dengan Program Pemberian Makanan Tambahan untuk bayi dengan status
gizi kurang, ditambah lagi telah didiagnosis oktovina memiliki penyakit
penyertaan tuberkulosis dimana saat itu harus dilakukan tahapan
penyembuhan, sehingga diduga bayi malang itu tidak sama sekali mendapat
perhatian serius dari dinas kesehatan, puskesmas dan puskesdes setempat saat seharusnya
dilakukan pencehagan dan penanganan khusus sebelum bayi dinyatakan menderita
gizi buruk.
Puskesmas dan
Puskesdes Tidak Memiliki Tenaga Medis
Oktovina Saat Digendong kakeknya Antonius Tayanan |
“ secara pemerintahan
desa ad merupakan desa induk dari waer namun secara geografis desa haar yang
terdekat namun saat pertama kali Puskesmas haar dibangun ada 2 tenaga kesehatan
yang satunya mantri dan satunya honorer, namun pelayananya hanya selama 1 bulan
kemudian tidak ada lagi, alasanya karena tidak adanya pasokan obat dari dinas
kesehatan“ beber sumber
Sementara itu Terkait
tidak adanya tenaga medis pada puskesdes Waer sekretaris dinas kesehatan malra Daniel
saat ditemui diruang kerjanya mengatakan bahwa untuk tanggungjawab tenaga medis
pada puskesdes Waer merupakan tanggungjawab puskesmas ohoi Ad dan bukan
tanggung jawab dinas.