Notanubun : Cacian Ditujukan Bagi Pegawai yang Lakukan
Pungli
Ny. Amarenci Walten |
Langgur,- Moral
Seorang pemimpin, seharusnya menjadi panutan dan memberikan contoh dan teladan
yang baik kepada bawahannya, Namun sangat menyedihkan atas apa yang dilakukan
oleh Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Maluku
Tenggara, Ayub Notanubun. SH yang Diduga melontarkan kata-kata kotor dan tercelah
terhadap bawahanya.
Kepala seksi perlindungan jaminan sosial dan transmigrasi Kabupaten Maluku Tenggara, Ny. Amarenci
Walten diduga menjadi korban amarah sang Kadis.
kepada Wartawan Ny. Walten menceritakan bahwa persoalan tersebut terkait penerimaan
Bantuan Bencana Sosial Kabupaten Maluku
Tenggara Tahun 2015 kepada para penerima, saat itu dirinya bertugas sebagai
pemegang daftar bukti penerima bantuan, dimana penerima bantuan wajib mengisi
dan menandatangani daftar tersebut sebagai bukti bahwa mereka telah menerima
bantuan namun dari penerima ada yang belum dapat di realisasikan atas nama
Ananias Narahaubun warga masyarakat Desa Ohoilus Kecamatan Kei Kecil timur
karena yang bersangkutan sementara berada di luar Daerah, sesuai daftar besar
bantuannya adalah Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) per orang namun
berselang beberapa waktu Ananias Narahaubun kembali dari perantauan dan
langsung mengadu ke Kepala Dinas namun karena hari yang sama kepala bidang social dan kepala seksi social
yang menangani bantuan tersebut tidak berada di kantor berhalangan lalu Kadis Memanggil dirinya selaku Kepala seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial
untuk turut hadir memberikan keterangan terkait masalah itu,namun pada saat
dirinya hadir di dalam ruangan kepala dinas, amarah sang kadis sudah melampaui batas kesabaran.
“Ibu
Ece, apakah ibu tahu atau tidak tentang masalah ini”, terus saya jawab kalau
menyangkut keuangan itu saya tidak tahu, karena saya tidak mempergunakan dana
tersebut”,cerita walten sembari meniru dialog antaranya dirinya bersama kadis
Lanjut Ny. walten Karena merasa tidak puas
atas jawabanya, kemudian kadis kembali mengulangi lagi pertanyaan yang sama
“Ibu
Ece, apa benar tidak tahu” tuturnya
Kemudian dirinya menjelaskan kembali kepada
Pak kadis bahwa dirinya tidak mengetahui
“Bapak, saya bicara dan menceritakan apa yang
saya tahu sejak penyerahan bantuan itu yakni pada tanggal 17 Desember 2015, dan
bantuan tersebut dikeluarkan berdasarkan rekomendasi dari Kepala Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Maluku Tenggara, dan bantuan tersebut
diberikan kepada penerima bantuan itu secara langsung di Bank” jawabnya kepada
kadis
Menurutnya Mungkin karena dirinya menceritakan
semuanya didepan Para Penerima Bantuan tersebut, Pak Kadis marah dan langsung
melemparnya dengan Bel Panggilan yang terletak diatas meja kerjanya
Dijelaskan Walten sebelum kadis melemparnya, Kadis
terlihat sangat emosi dan langsung melontarkan kata-kata kotor dan tercelah
“kamorang,
orang kasih hamil kamong diluar itu baru kamong datang bilang Kepala Dinas
kasih hamil”, kemudian kadis tambahkan pula makiannya dengan mengatakan,
“kamorang itu, orang cuki kamong diluar dulu baru bawa datang bilang Kepala
Dinas Ayub Notanubun cuki kamorang”, kata Walten meniru ungkapan sang kadis
dengan isak tangis
Atas cacian Kadis Walten merasa sangat
terpukul atas apa yang dialaminya walaupun saat itu banyak pegawai yang berada
pada ruangan tersebut, yakin walten cacian tersebut diarahkan kepada dirinya
“saya
tidak tahu Kadis katakan kamorang itu
lebih dari satu orang, saya dengan yang lain lagi, tapi yang pasti pada saat
itu beliau mengeluarkan kata makian itu kepada saya, jujur saja bahwa dari
kejadian ini saya merasa malu ke kantor dan merasa trauma, secara Psikis saya
sangat terganggu” keluhnya
Sejak kejadian tersebut Dirinya juga merasa aneh karena Selama dua minggu ini pula,
Kadis tidak melakukan klarifikasi dalam hal ini melakukan penyelesaian masalah,
apalagi kapasitas beliau selaku pimpinan dan atas perlakuan ini dirinya telah
melaporkan kepada DPRD Malra namun Tak direspon lembaga yang katanya mewakili
Aspirasi rakyat Tersebut.
’’saya juga sudah mengadu ke DPRD dan
Pemerintah Daerah melalui Surat namun hingga kini belum ada tindak
lanjut,’’jelasnya.
Notanubun : Cacian
Bukan Kepada Ny. Walten Tetapi Pegawai Yang sering Memeras Masyarakat
Ayub Notanubun SH |
Sementara itu Kadis Dinaskertrans Ayub
Notanubun kepada media ini membenarkan
kejadian tersebut, dikatakanya Ucapan tersebut dilontarkan karena ada
beberapa Oknum Pegawainya sering berulah dengan meminta Pungli terhadap Bantuan
Dari Dinas Sosial dengan Mengatasnamakan dirinya
’’iya saya akui bahwa saya keluarkan kata
bahwa kamorang itu orang kasi hamil
kamorang di luar baru kamorang bilang saya, kamorang itu orang cuki kamorang di
luar baru datang bilang saya kepala dinas Ayub Notanubun Cuki kamorang’’,kata
ini benar keluar dari mulut saya karena sudah lama ada para pegawai selalu
melakukan pemerasan terhadap hak-hak masyarakat dengan selalu membawa nama saya
selaku kepala Dinas,’’ tegas Notanubun
Notanubun juga Membantah kalau kata-kata
tersebut di tujukan kepada ny.Walten menurutnya kata-kata tersebut di tujukan
kepada staf pegawai lingkup Dinaskertrans yang selama ini selalu melakukan
pemerasan terhadap hak-hak masyarakat. ’’tutupnya.(ifo)