Penulis | Editor:
Gerry Ngamel
LANGGUR, MARRINnews.com – Ketua tim penanganan
stunting Kabupaten Maluku Tenggara M. Yani Rahawarin menyebut, penanganan Stunting
di Maluku Tenggara menjadi yang terbaik pertama di Provinsi Maluku pada tahun
2020.
Tak sampai disitu, Rahawarin katakan, pada tahun 2021 Kabupaten
Maluku Tenggara kembali menorehkan prestasi terbaik pertama tingkat Provinsi Maluku
pada aksi konvergensi penanganan stunting lima-delapan.
“Semua capaian prestasi itu diperoleh karena komitmen dan kerjasama
berbagai pihak untuk penanganan stunting,” ujar Rahawarin dalam keterangan tertulis
yang diterima Marrinnews.com, Sabtu (2/7/2022).
Ia ungkap, angka penderita stunting di Kabupaten terus
mengalami penurunan sejak tahun 2018 hingga 2022. Pada tahun 2018 mencapai 30.01
persen, dan di tahun 2022 turun hingga 18.55 persen.
Rahawarin menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mempercepat
penurunan angka stunting di Bumi Larvul Ngabal, julukan Kabupaten Maluku Tenggara.
Percepatan akan dilakukan melalui konvergensi dan intervensi stunting yang terintegrasi.
Percepatan penanganan tersebut sebagaimana arahan Bupati Maluku
Tenggara M. Thaher Hanubun. Bupati menghendaki angka stunting di Maluku Tenggara
dapat diminimalisasi hingga 14 persen, sesuai target nasional.
Oleh karenanya, Rahawarin lanjut berkata, tim penanganan stunting
telah melaksanakan rembuk stunting aksi ketiga dari delapan aksi yang wajib dilakukan.
Kegiatan tersebut digelar di Ruang Rapat Kantor Bupati, Jumat (1/7/2022).
“Adapun tujuan rembuk stunting ini adalah untuk menyampaikan
hasil Analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan
stunting kabupaten secara terintegrasi. Mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah
dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting,” jelas Rahawarin,
yang juga menjabat Sekretaris Daerah Maluku Tenggara.
“Selanjutnya, membangun komitmen publik dalam kegiatan
pencegahan dan penurunan stunting secara
terintegrasi. Adapun output dari komitmen penurunan stunting serta rencana intervensi
gizi adalah telah disepakati oleh lintas sektor untuk dilaksanakan pada tahun
berjalan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Maluku Tenggara Eva Elliya
Hanubun mengapresiasi dukungan pemerintah daerah dalam penanganan stunting.
Eva akui, tim koordinasi stunting sudah bersama-sama
melakukan terobosan penanganan stunting secara baik. Hal itu dibuktikan dengan capaian
prestasi terbaik pertama Maluku Tenggara di tingkat Provinsi Maluku tentang penanganan
stunting.
“Saya berharap melalui kerja keras kita bersama dapat beranjak
ke tingkat nasional,” ujar Ketua Asnib Parenting Malra itu.
Soal penanganan anak stunting, Eva menekankan fokus penanganan
perlu tepat sasaran. Semua pihak terkait harus menyasar langsung ke area sasaran.
“Sehingga hal-hal yang menjadi masalah stunting segera
dilakukan,” tandas Eva Hanubun.