Bupati Maluku Tenggara menjenguk pasien J di RSUP J. Laimena Ambon, Rabu (3/8/2022). Sumber foto: Diskominfo Maluku Tenggara |
Penulis |
Editor: Gerry Ngamel
LANGGUR, MARRINnews.com – Bupati Muhammad Thaher
Hanubun menjenguk pasien korban konflik antarwarga desa di Maluku Tenggara yang
dirawat di RSUP dr. J Laimena Ambon, Rabu (3/8/2022).
Pasien korban konflik tersebut adalah J, warga
Kabupaten Maluku Tenggara. Ia menjalani perawatan intensif di RSUP Ambon pasca dirujuk
dari RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Kamis (28/7/2022) karena mengalami luka serius
saat insiden pertikaian antarwarga desa di wilayah Kecamatan Kei Kecil Barat,
beberapa waktu lalu.
“Sebenarnya, belum ada jam besuk pasien. Namun
setelah saya berkoordinasi dengan Direktur RSUP dan dokter ahli beda mulut yang
menangani pasien J, Pak Bupati kemudian diperkenankan membesuknya. Pa Bupati
disambut baik pihak rumah sakit,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Malra, dr.
Katrinje Notanubun kepada MARRINnews via telepon seluler, Kamis (4/8/2022)
pagi.
Dokter Ketty, sapaan akrab Kadis Kesehatan Malra mengatakan,
Bupati Thaher mengunjungi pasien J usai menghadiri acara penilaian kinerja
delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting Provinsi Maluku 2022 di
Ambon.
Kedatangan bupati didampingi Ketua Komisi I DPRD Maluku Amir
Rumra dan Sekretaris Daerah Malra Ahmad Yani Rahawarin. Ada pula Kepala Dinas
Kesehatan Malra dr. Katrinje Notanubun, Kepala Bappedalitbangda Bernardus
Rettob dan Kepala Dinas PPKB Hj. M Thalib.
Kondisi J
Pasca Operasi
Dokter Ketty menyampaikan kondisi kesehatan tubuh pasien J kini
berangsur sembuh pasca menjalani operasi pada Selasa (2/8/2022). J pun sudah
diperbolehkan pulang oleh dokter ahli bedah mulut yang menanganinya untuk kemudian menjalani
rawat jalan di Maluku Tenggara.
“Selasa kemarin, dokter ahli beda mulut di RSUP Laimena sudah melakukan
operasi terhadap pasien J. Operasinya berjalan lancar dan sesuai keterangan
dokter bahwa saat ini kondisi medis sang pasien mulai terlihat membaik. J juga
sudah diperbolehkan pulang,” kata Notanubun.
Meski demikian, lanjut kata Dokter Ketty, Bupati Thaher menginginkan
pasien J tetap berada di RSUP Laimena guna mendapat perawatan lebih intensif. Keinginan
bupati tersebut lantas dikabulkan pihak rumah sakit setempat.
“Kondisi luka di sejumlah bagian tubuh J memang terlihat sudah
agak membaik. Hanya saja, untuk makan masih menggunakan
Notanubun memastikan, seluruh biaya perawatan J ditanggung Pemerintah
Kabupaten Maluku Tenggara.
Sementara itu, moment di ruang rawat sebagaimana rekaman video
yang diterima MARRINnews, tampak Bupati Thaher menghampiri J yang tengah berbaring,
lalu mengelus-elus kepalanya. Berselang kemudian, bupati menanyakan kondisi J.
“Jangan bicara dulu ya,” ujar Thaher kepada J. J pun mengangguk
sembari memandang bupati.
Apresiasi dan Doa untuk Kesembuhan J
Ketua Komisi I DPRD Maluku, Amir Rumra menyampaikan
apresiasi atas kepedulian Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dalam menangani
perawatan korban konflik di KKB.
“Apresiasi luar biasa kepada pemerintah daerah, terutama
kepada bapak Bupati Maluku Tenggara yang punya perhatian dan sungguh-sungguh
peduli terhadap korban dan keluarga,” kata Amir.
Sebagai wakil rakyat sekaligus warga Kepulauan Kei, Amir merasa
prihatin dengan keadaan yang dialami korban dan keluarga.
Dia berharap dengan pelayanan kesehatan yang optimal serta
dukungan doa semua pihak, J bisa segera pulih dan berkumpul kembali dengan keluarganya
di kampung halaman.
“Semoga kehadiran beta (saya, red) dan pa Bupati Hanubun dapat
memberikan semangat kepada korban dan keluarganya. Istri, anak-anak dan
keluarga mohon kesabarannya dan tetap dukung dalam doa,” ujar Amir.
Terhadap konflik yang kerap terjadi di Maluku Tenggara, Amir
imbau warga Maluku Tenggara untuk senantiasa memupuk persatuan dan kesatuan. Persoalan
ditengah kehidupan masyarakat, kata dia, hendaknya diselesaikan secara damai
dan kekeluargaan.
“Hukum Larvul Ngabal dan semangat ain ni ain merupakan
kearifan lokal yang dimiliki masyarakat pulau Kei sehingga harus dimaknai dalam
setiap dinamika pembangunan serta
kehidupan berbangsa dan bermasyarakat,” jelas Amir
“Kearifan lokal harus terpelihara sehingga tidak terkikis
oleh pesatnya modernisasi. Karena damai itu indah maka mari kita rajut
persatuan dan kesatuan dalam rangka membangun Maluku Tenggara dan membangun Maluku demi tegaknya NKRI. Hari ini
harus lebih baik dari kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini,” pesan
Amir Rumra.