Marrin News

Hari Ini HUT Kota Langgur ke-9: Menapak Asa Menuju Maluku Tenggara Hebat

Bupati Maluku Tenggara Membacakan Pidato HUT Kota Langgur ke-9 di Ruang Sidang Paripurna DPRD Malra, Kamis (8/10/2020). FOTO/Bag. Prokopim Malra.

Langgur, Marrinnews.com – Hari ini, Kamis (8/10/2020) Kota Langgur memperingati hari ulang tahun ke 9. Tahun lalu, perayaan HUT ibukota Kabupaten Maluku Tenggara ini berlangsung cukup meriah. Namun, tahun ini di masa pandemi COVID-19, peringatannya dilakukan dengan cara berbeda.

Tema peringatan HUT Kota Langgur tahun ini adalah Langgur bersih di siang hari, terang di malam hari. Puncak peringatan hari ulang tahun diawali dengan Rapat Paripurna Istimewa di ruang sidang utama DPRD setempat. Selanjutnya, acara resepsi bersama di taman Vat Wahan Watdek.

Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun dalam pidatonya di ruang sidang utama DPRD menuturkan sejarah singkat ditetapkannya Langgur sebagai Ibukota Kabupaten Maluku Tenggara. Penyampaian lainnya tentang tantangan dan kebijakan pengembangan Langgur sebagai ibukota kabupaten.

Thaher mengatakan, penetapan Langgur sebagai Ibukota Maluku Tenggara dilatarbelakangi oleh pemekaran Kota Tual menjadi Daerah Otonom Baru sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 31 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Tual di Provinsi Maluku. 

Selanjutnya berdasarkan berbagai pertimbangan obyektif dan penilaian lainnya, Langgur ditetapkan sebagai Ibukota Kabupaten Maluku Tenggara melalui penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2011.

“Dalam kurun waktu 9 tahun itu, Pemerintah daerah bersama seluruh komponen masyarakat berupaya mewujudkan Kota Langgur sebagai kota yang layak huni dan nyaman bagi aktivitas seluruh masyarakat,” ujar Thaher.

Bupati menjelaskan, upaya untuk mencapai kondisi ideal adalah sebuah jalan panjang yang harus sama-sama  diupayakan. Untuk itu, kata dia, setiap komponen masyarakat harus berkontribusi positif sesuai fungsi dan perannya guna mewujudkan kondisi ideal Kota Langgur sebagai Ibukota Kabupaten.

“Setiap warga harus mempunyai rasa memiliki Kota Langgur. Bertanggung jawab untuk menjaga dan memelihara kebersihan (Pemilik Toko di pinggir jalan), menjaga keberlangsungan aset-aset yang dibangun. Serta, memelihara kerukunan dan ketertiban, yang mana dimulai dari lingkungan tempat tinggal masing-masing,” tegasnya.

Tantangan dan Kebijakan

 Bupati MTH mengungkapkan, berbagai literatur menunjukkan bahwa pengembangan suatu kota selalu diperhadapkan dengan permasalahan sosial.

Munculnya permasalahan tersebut, sebut Thaher, selain karena rendahnya tata kelola, juga karena dipengaruhi oleh rendahnya kapasitas dan kualitas pembangunan fisik, yang turut dipengaruhi oleh rendahnya kualitas penataan ruang.

“Tata kelola yang tidak optimal mendorong terjadinya kesenjangan dan perpecahan. Disisi lain, penataan ruang yang buruk, baik pada masa lalu maupun di masa kini mengakibatkan timbulnya pemukiman kumuh. Bersamaan dengan itu, ada variabel lainnya juga yang turut menyebabkan timbulnya masalah sosial dan kriminalitas,” kata Hanubun.

Menurut orang nomor satu di negeri berjuluk Larvul Ngabal ini eksistensi Langgur sebagai Ibukota Kabupaten Maluku Tenggara sudah harus dipersiapkan. Baik dari aspek peningkatan tata kelola melalui penguatan modal sosial masyarakat, maupun peningkatan kualitas pembangunan fisik melalui perencanaan tata ruang dan penanganan kawasan kumuh. 

“Termasuk, upaya mendorong percepatan dokumen RT/RW yang saat ini belum optimal,” tambahnya.

Sejalan dengan itu, Bupati mengklaim, arah kebijakan pengembangan Kota Langgur ke depan adalah upaya penanganan titik-titik kawasan yang sesuai kriterianya dikategorikan sebagai kawasan kumuh. 

Penanganan tersebut meliputi penyediaan fasilitas dan utilitas kawasan, penataan serta perbaikan sarana dan prasarana. Peningkatan kapasitas ruang publik, pengembangan ruang terbuka hijau, dan pohon peneduh, serta penguatan tata kelola layanan kebersihan dan persampahan.

Selain itu, katanya, guna mendorong penguatan modal sosial maka upaya menggerakkan kelembagaan masyarakat melalui program dasa wisma akan terus ditingkatkan. Peranan organisasi pemuda, organisasi perempuan dan organisasi keagamaan juga akan terus ditingkatkan guna menjadi kekuatan yang memiliki fungsi sosial serta berperan sebagai agen pembangunan.

“Pengembangan Kota Langgur ke depan, bukan semata-mata menjadi tanggung jawab Pemerintah daerah saja. Segala rencana dan gagasan yang dikemukakan itu, hanya akan terwujud jika ada sinergi di antara seluruh elemen dan pelaku pembangunan,” ujar Thaher.

Lebih lanjut, Bupati menegaskan, Langgur sebagai barometer pembangunan di Kabupaten Maluku Tenggara harus menjadi pelopor dalam menghadapi Pandemi Covid ini. 

“Warga Kota Langgur harus menjadi contoh dan teladan dalam penerapan adaptasi kebiasaan baru (new normal). Semoga Pandemi ini cepat berlalu, sehingga Maluku Tenggara dapat terus berkembang menjadi daerah yang semakin maju dan mandiri serta hebat kedepannya,” imbuhnya.

Bupati menandaskan, saat ini 4 Kecamatan di Pulau Kei Besar telah ditetapkan sebagai Kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) Perbatasan Negara. Itu berarti, akan ada perhatian lebih dari pemerintah untuk mempercepat pembangunannya.

“Atas nama Pemerintah daerah, saya sampaikan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota DPRD, seluruh warga masyarakat Malra, para Tokoh Adat, Agama, Pemuda dan secara khusus kepada warga Kota Langgur atas segala dukungan dan partisipasi dalam mendukung program pambangunan yang ada,” ucap Hanubun.

“Ucapan yang sama juga kepada Aparat TNI dan Polri yang mana dalam berbagai kesempatan selalu hadir dalam membantu menjaga keamanan dan ketertiban, serta ikut mendukung pengembangan Kota Langgur,” pungkasnya. (Gerryngamel)


Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar